Tiba-tiba saja dia menulis dalam chat itu “Thanks Gus sudah menjawab pertanyaanmu sendiri”, sontak saya bingung dan kaget. Sambil memastikan saya bertanya, “maksudnya apa?” Lalu dia menjelaskan ” Ya kamu memberikan pertanyaan ini kepada saya 3 tahun yang lalu, pada waktu itu saya tidak bisa jawab, bahkan sampai saat ini sayapun tidak mengetahui jawabannya, kamu bilang bahwa itu dijadikan Pr saja dan caritahu jawabannya sendiri, untuk mengutkan pemahaman saya. 3 Tahun saya belum bisa menjawab, eh tiba2 kamu OL ya saya sapa dan saya mengingat pertanyaan yang kamu ajukan dulu, jadi saya tanyakan kembali. Ternyata saya bisa mendapatkan jawabannya dari orang yang bertanya juga, whahaha”
Hemm sahabat kisah chat saya dengan teman lama saya itu menjadikan pelajaran bagi saya secara personal. Subahanallah betapa besarnya kekuatan dari kata-kata yang keluar dari mulut kita. Bahkan untuk sebuah pertanyaan yang keluar dengan sembarang dari mulut saya dan saya anggap remeh, ternyata masih bisa dengan kuatnya dikenang oleh orang lain.
Alhamdulillahnya yang dikenang adalah pernyataan yang baik dari kita, tapi bayangkan bagaimana jika yang dikenang itu adalah penyataan yang buruk dari kita dan tertanam di hati sesorang dengan sangat lama?
Kita tidak pernah tau kata-kata mana yang akan diterima dan di ingat dengan baik oleh lawan bicara kita, maka berusahalah untuk senantiasa menjadikan setiap perkataan kita adalah perkataan yang baik. Sekalipun untuk hal yang remeh, sekalipun dengan teman dekat kita.Sahabat tidaklah salah saat kita meutuskan untuk berkata baik untuk semua hal, maka benar bahwa “berkatalah yang baik atau diam”
sumber gambar: http://ladangkata.com/wp-content/uploads/2009/01/gelas-dan-kata.jpg