Rasanya  kurang lengkap, seperti “sayur tanpa garam”, kalo berbicara soal  jaringan ngak menyentuh mengenai perkabelan, karena kita ketahui bahwa  kabel merupakan salah satu bagian yang terpenting dalam hal koneksi  jaringan, berikut ini akan secara ringkas dijelaskan mengenai tipe dan  jenis kabel yang biasa digunakan dalam sebuah jaringan .. meski sedikit  dan ngak panjang lebar tapi mudah-mudahan dapat bermanfaat.
Setiap  jenis kabel mempunyai kemampuan dan spesifikasinya yang berbeda,  pengenalan tipe kabel. Ada dua jenis kabel yang dikenal secara umum, 
- UTP unshielded twisted pair,
 - STP shielded twisted pair
 - Coaxial cable.
 
Kategori untuk twisted pair yaitu (hingga saat ini), yaitu:

Pemberian kategori 1/2/3/4/5/6 merupakan kategori spesifikasi untuk masing-masing kabel tembaga dan juga untuk jack.  Masing-masing merupakan seri revisi atas kualitas kabel, kualitas  pembungkusan kabel (isolator) dan juga untuk kualitas “belitan” (twist)  masing-masing pasang kabel. Selain itu juga untuk menentukan besaran  frekuensi yang bisa lewat pada sarana kabel tersebut, dan juga kualitas isolator sehingga bisa mengurangi efek induksi antar kabel (noise bisa ditekan sedemikian rupa).
Perlu  diperhatikan juga, spesifikasi antara CAT5 dan CAT5 enchanced mempunyai  standar industri yang sama, namun pada CAT5e sudah dilengkapi dengan  insulator untuk mengurangi efek induksi atau electromagnetic  interference. Kabel CAT5e bisa digunakan untuk menghubungkan network  hingga kecepatan 1Gbps.
Sedangkan untuk coaxial cable, dikenal dua jenis, yaitu thick coaxial cable (mempunyai diameter lumayan besar) dan thin coaxial cable (mempunyai diameter lebih kecil).
Thick coaxial cable (Kabel Coaxial “gemuk”)
Kabel  coaxial jenis ini dispesifikasikan berdasarkan standar IEEE 802.3  10BASE5, dimana kabel ini mempunyai diameter rata-rata 12mm, dan  biasanya diberi warna kuning; kabel jenis ini biasa disebut sebagai standard ethernet atau thick Ethernet, atau hanya disingkat ThickNet, atau bahkan cuman disebut sebagai yellow cable.
Kabel Coaxial ini (RG-6) jika digunakan dalam jaringan mempunyai spesifikasi dan aturan sebagai berikut:
- Setiap ujung harus diterminasi dengan terminator 50-ohm (dianjurkan menggunakan terminator yang sudah dirakit, bukan menggunakan satu buah resistor 50-ohm 1 watt, sebab resistor mempunyai disipasi tegangan yang lumayan lebar).
 - Maksimum 3 segment dengan peralatan terhubung (attached devices) atau berupa populated segments.
 - Setiap kartu jaringan mempunyai pemancar tambahan (external transceiver).
 - Setiap segment maksimum berisi 100 perangkat jaringan, termasuk dalam hal ini repeaters.
 - Maksimum panjang kabel per segment adalah 1.640 feet (atau sekitar 500 meter).
 - Maksimum jarak antar segment adalah 4.920 feet (atau sekitar 1500 meter).
 - Setiap segment harus diberi ground.
 - Jarang maksimum antara tap atau pencabang dari kabel utama ke perangkat (device) adalah 16 feet (sekitar 5 meter).
 - Jarang minimum antar tap adalah 8 feet (sekitar 2,5 meter).
 
Thin coaxial cable (Kabel Coaxial “Kurus”)
Kabel  coaxial jenis ini banyak dipergunakan di kalangan radio amatir,  terutama untuk transceiver yang tidak memerlukan output daya yang besar.  Untuk digunakan sebagai perangkat jaringan, kabel coaxial jenis ini  harus memenuhi standar IEEE 802.3 10BASE2, dimana diameter rata-rata  berkisar 5mm dan biasanya berwarna hitam atau warna gelap lainnya.  Setiap perangkat (device) dihubungkan dengan BNC T-connector. Kabel jenis ini juga dikenal sebagai thin Ethernet atau ThinNet.
Kabel coaxial jenis ini, misalnya jenis RG-58 A/U atau C/U, jika diimplementasikan dengan
Tconnector dan terminator dalam sebuah jaringan, harus mengikuti aturan sebagai berikut:
- Setiap ujung kabel diberi terminator 50-ohm.
 - Panjang maksimal kabel adalah 1,000 feet (185 meter) per segment.
 - Setiap segment maksimum terkoneksi sebanyak 30 perangkat jaringan (devices)
 - Kartu jaringan cukup menggunakan transceiver yang onboard, tidak perlu tambahan transceiver, kecuali untuk repeater.
 - Maksimum ada 3 segment terhubung satu sama lain (populated segment).
 - Setiap segment sebaiknya dilengkapi dengan satu ground.
 - Panjang minimum antar T-Connector adalah 1,5 feet (0.5 meter).
 - Maksimum panjang kabel dalam satu segment adalah 1,818 feet (555 meter).
 - Setiap segment maksimum mempunyai 30 perangkat terkoneksi.
 

UTP Cable (khususnya CAT5 / CAT5e)

Connector  yang bisa digunakan untuk UTP Cable CAT5 adalah RJ-45. Untuk penggunaan  koneksi komputer, dikenal 2 buah tipe penyambungan kabel UTP ini, yaitu  straight cable dan crossover cable. Fungsi masing-masing jenis koneksi  ini berbeda, straight cable digunakan untuk menghubungkan client ke hub/router, sedangkan crossover cable digunakan untuk menghubungkan client ke client atau dalam kasus tertentu digunakan untuk menghubungkan hub ke hub.
 Straight Cable
Menghubungkan  ujung satu dengan ujung lain dengan satu warna, dalam artian ujung  nomor satu merupakan ujung nomor dua di ujung lain. Sebenarnya urutan  warna dari masing-masing kabel tidak menjadi masalah, namun ada standard secara internasional yang digunakan untuk straight cable ini, yaitu :
Koneksi minimum berdasarkan standar EIA/TIA-568B RJ-45 Wiring Scheme :
Pair#2 is connected to pins 1 and 2 like this:
Pin 1 wire color: white/orange
Pin 2 wire color: orange
Pair#3 is connected to pins 3 and 6 like this:
Pin 3 wire color: white/green
Pin 6 wire color: green
Sedangkan sisa kabel-nya dihubungkan sebagai berikut
Pair#1
Pin 4 wire color: blue
Pin 5 wire color: white/blue
Pair#4
Pin 7 wire color: white/brown
Pin 8 wire color: brown

Crossover Cable

Dasar Koneksi Untuk UTP Crossover Cable

pin 1 -> pin 3, pin 2 -> pin 6, pin 3 -> pin 1, and pin 6 -> pin 2. Pin lainnya dibiarkan tidak terhubung

Sumber:
http://www.glossary-tech.com/cable.htm and http://www.firewall.cx/cabling_utp.php
http://www.glossary-tech.com/cable.htm
http://www.netspec.com/helpdesk/wiredoc.html
Ilmu Komputer (Wahyu Kelik : elik@kresna.mine.nu )











