Suatu hari, seorang petani iseng-iseng memeriksa laci tempat  istrinya menyimpan pakaian dalam. Dibalik tumpukan bra dan celdam, ia  menemukan sebuah kantong kain yang didalamnya terdapat 2 biji kacang ijo  dan duit sejumlah 10 ribu rupiah.
 
Penasaran, akhirnya sang petani menghampiri istrinya dan  bertanya, “Bu, ini bungkusan untuk apa? Kok di dalamnya ada duit sama  kacang ijo 2 biji?”
 
Sang istri, tiba-tiba terisak menirukan tangis bintang  sinetron di tivi swasta, menjawab, “Pak, (ihik) jangan marah ya (ihik).  Aku mau minta maaf dulu sama kamu, tapi kamu janji dulu jangan marah  ya.. (ihik..ihik..)”
 
Melihat sang istri menangis tersedu dan tak punya gambaran  sama sekali mengenai fungsi bungkusan itu, akhirnya menjawab sambil  pura-pura tegas, “Baik Bu, aku janji nggak akan marah, tapi kamu harus  jujur ya!”.
 
Sang istri, masih terisak, berkata, “Begini loh Pak (ihik),  kira-kira 2 tahun lalu (ihik), aku mengkhianati perkawinan kita pak  (ihik..ihik..), aku.. aku pernah berselingkuh sama laki-laki lain  (ihik..ihik..)”
 
Hampir saja si Petani berang mendengarnya, namun karena sudah  berjanji untuk tidak marah, akhirnya ia berusaha menahan diri dan  bertanya, “Apa? berselingkuh? lalu apa hubungannya dengan kacang ijo  itu?”
 
Kepalang basah, si istri menjawab, “Sebenarnya, (ihik) aku  sangat merasa bersalah setiap kali melakukan perselingkuhan itu, Pak  (ihik). Jadi untuk setiap laki-laki yang tidur sama aku (ihik), aku  simpan sebutir kacang ijo di dalam kantong itu. Maafkan aku, Pak.  (ihik..ihik..)”
 
Si Petani terdiam sejenak sambil berkata dalam hati, ‘Hmm…  sialan nih bini gue!, untung kacang ijonya cuma 2 biji… ya udah dimaafin  aja deh. Lagian kalo marahan lama-lama, bisa gak kebagian jatah nih  ntar malam..’
 
Akhirnya ia memutuskan untuk memaafkan istrinya dan berkata,  “Baiklah Bu, aku maafkan. Oh ya, lalu itu duit 10 ribu dari mana?”
 Karena sudah dimaafkan dan menganggap masalahnya sudah  selesai, sang istri dengan santai menjawab, “Ooh itu…, Bapak masih  inget waktu harga kacang ijo melonjak tahun lalu? Kacang ijonya saya  jual waktu harganya sekilo goceng (5 ribu), sisanya ya 2 Biji itu..”
 (Gubrak!) si petani jatuh pingsan.
Minggu, 16 Januari 2011
KACANG HIJAU DAN PERSELINGKUHAN
0 komentar:
Posting Komentar
Informasi Pilihan Identitas Jika Berkomentar:
Google/Blogger    :  Khusus yang punya Account Blogger.
Wordpress           :  Blog degan account wordpress
Name/URL         :  Jika tidak punya account blogger namun punya alamat Blog atau Website.
Anonymous         : Jika tidak ingin mempublikasikan profile anda.











