Apakah cinta ada karena insting dasar manusia?
Mengapa tertarik pada si dia?
Mengapa jatuh cinta pada si dia?
Apakah jatuh cinta?
Kapan seseorang merasa mencintai?
Banyak ahli menyebutkan bahwa cinta merupakan salah satu emosi dasar yang dimiliki manusia, selain marah, bahagia, sedih, terkejut, jijik dan takut. Tidak ada manusia normal yang tidak mengalami cinta dalam hidupnya.
Kapan cinta romantik mulai dirasakan seseorang? Penelitian menunjukkan bahwa anak-anak umur 3,5 tahun sudah bisa mengalami cinta yang penuh hasrat. Banyak yang masih ingat, pada saat masih sekolah dasar dulu telah mengalami jatuh cinta. Mereka begitu merindukan seseorang, bila bertemu hati berdegup kencang, dan senang sekali bisa melihatnya. Pendek kata, mereka telah jatuh cinta pada saat masih begitu muda. Perasaan cinta berhasrat itu (passionate), semakin menjadi-jadi pada saat seorang anak beranjak puber.
Penelitian yang dilakukan oleh para ahli menunjukkan bahwa pada saat masih bayi, cinta sudah dirasakan. Namun berbeda bentuk dengan cinta pada orang dewasa. Ini yang membuat orang berkesimpulan bahwa cinta sudah ada dalam gen manusia. Merupakan hal alamiah seseorang memiliki cinta. Cinta yang dialami seseorang pada saat dewasa diketahui tergantung pada tipe kelekatan yang dimiliki saat orang itu masih kecil.
Bayi akan memiliki kelekatan aman (secure) pada ibunya jika mendapat afeksi yang dalam dan dibiarkan independen. Pada saat dewasa, mereka akan merasa aman dengan keintiman dan mampu untuk percaya dan bergantung pada orang lain. Bayi yang memiliki kelekatan ambivalen (disebabkan karena dibiarkan tergantung pada ibu, mengalami takut dikendalikan atau dikerasi), maka ketika dewasa, mereka akan mudah jatuh cinta, sangat khawatir diabaikan, dan ingin mencari kedekatan yang sedekat-dekatnya dengan orang lain. Adapun bayi yang memiliki kelekatan menghindar karena banyak diabaikan secara emosional, pada saat dewasa akan merasa kurang nyaman dengan hubungan yang intim dan dekat, serta sulit bergantung pada orang lain.
Coba Anda ingat-ingat kira-kira mengapa Anda jatuh cinta pada kekasih Anda. Apakah karena si dia cantik? Atau si dia tampan? Apa karena si dia orang kaya? Atau si dia baik hatinya? Pastinya, Anda bisa jatuh cinta padanya, karena si dia memiliki daya tarik. Begitu pun seseorang mencintai Anda, pastilah karena Anda memiliki daya tarik. Tanpa daya tarik, Anda tidak mungkin mendapatkan seseorang yang datang mencintai Anda.
Daya tarik bisa bersumber dari macam-macam hal. Bisa karena adanya kesamaan, adanya keakraban, adanya kedekatan fisik, dan adanya daya tarik pribadi. Mungkin saja Anda jatuh cinta karena semua hal itu sekaligus. Namun, mungkin saja hanya karena sebagian hal saja.
Kesamaan. Seseorang cenderung menyukai orang yang memiliki kemiripan, baik secara fisik, karakteristik kepribadian, nilai-nilai, sikap, ataupun latar belakang. Biasanya orang cenderung untuk menjalin hubungan cinta dengan orang yang dirasakan sama dalam hal daya tarik fisik Bila seseorang merasa tidak terlalu cantik, maka mungkin dia tidak akan mencintai orang yang terlalu tampan. Ia akan memilih orang yang kurang lebih setara dalam daya tarik fisik. Jika Anda secantik Julie Estelle, apakah Anda akan menjalin hubungan cinta dengan orang yang jelek? Kemungkinan tidak. Begitu pun kita lebih tertarik pada orang yang sama-sama menyukai kegiatan tertentu, misalnya sama-sama suka jalan-jalan. Lalu sama-sama satu agama, sama-sama memiliki pandangan terhadap yang hidup yang serupa, sama dalam hal tingkat ekonomi, dan berbagai kesamaan lainnya. Anda bisa melihat, sebagian besar pasangan memiliki banyak kesamaan di antara mereka. Umumnya pasangan relatif setara dalam hal etnisitas, kondisi ekonomi keluarga, umur, keyakinan, pendidikan, dan lainnya.
Keakraban. Apakah Anda menyukai orang yang akrab dengan Anda? Tentu saja Anda suka. Nah, semakin akrab diri kita dengan seseorang maka kita akan cenderung semakin tertarik padanya. Mereka yang semakin akrab juga akan ‘merasa’ semakin memiliki banyak kesamaan. Tidaklah mengherankan bila banyak hubungan cinta terbangun setelah melalui proses menjadi akrab. Banyak yang mula-mula berteman saja akhirnya menjadi sepasang kekasih.
Kedekatan fisik. Pasti Anda pernah tahu ada orang yang menikah dengan tetangganya, dulunya teman sekerja, atau dulunya satu kampus. Jangan-jangan Anda juga melakukannya. Nah, orang yang berada dekat secara fisik, cenderung lebih disukai. Interaksi mereka lebih kerap sehingga memungkinkan tumbuhnya rasa tertarik.
Daya tarik pribadi. Inilah sumber utama daya tarik seseorang. Pada umumnya orang menilai seseorang memiliki daya tarik atau tidak tergantung pada daya tarik pribadi yang dimiliki. Daya tarik pribadi mencakup daya tarik fisik, daya tarik kepribadian, dan daya tarik sosial. Sebuah penelitian tentang daya tarik yang dilakukan di Yogyakarta menunjukkan bahwa pada umumnya orang lebih mengukur faktor psikis seperti nilai-nilai, kepribadian, kecerdasan, prestasi, dan keberhasilan daripada faktor yang bersifat fisik seperti ketampanan atau kecantikan dan kedekatan fisik.
Kita cenderung menyukai orang yang memiliki daya tarik fisik yang relatif mirip dengan kita. Namun kita berkecenderungan untuk menilai yang kita cintai memiliki daya tarik fisik yang sedikit lebih tinggi dibandingkan diri kita. Hal itu menjadikan seseorang lebih puas karena merasa mendapatkan cinta dari seseorang yang lebih menarik. Secara umum, perempuan yang cantik dan laki-laki yang tampan adalah yang paling disukai dalam hubungan cinta. Kalau Anda tampan atau cantik, maka Anda lebih memiliki daya tarik. Daya tarik fisik rupa-rupanya tidak dinilai paling penting sebagai daya tarik. Seseorang yang tidak terlalu tampan akan tetapi berkepribadian menyenangkan akan memiliki daya tarik yang lebih besar daripada bila seseorang tampan tapi berkepribadian tidak menyenangkan atau jelek.
Apa yang membuat Anda tertarik dengan mereka yang pintar? Tidak lain karena secara sosial, mereka memiliki status lebih tinggi. Nah, status sosial yang dimiliki seseorang merupakan daya tarik kuat. Status sosial bisa berupa, kekuatan ekonomi atau finansial, kekuasaan, reputasi, ketenaran, dan lainnya. Daya tarik sosial juga tidak berarti hanya apa yang telah dimiliki oleh seseorang tetapi juga potensi seseorang untuk memperoleh status sosial yang tinggi. Anda lebih menyukai yang pintar karena mereka berkesempatan lebih besar untuk memperoleh status sosial yang tinggi. Begitu pun, mereka yang berpendidikan tinggi, dan belajar di perguruan tinggi terkemuka, lebih memiliki daya tarik karena mereka memiliki potensi lebih besar mendapatkan status sosial tinggi.
Di atas telah dikupas tentang daya tarik yang bisa menyebabkan seseorang tertarik pada seseorang dan lantas jatuh cinta. Di luar sumber-sumber daya tarik yang dimiliki seseorang, ada beberapa hal lain yang juga berpengaruh dalam menimbulkan cinta. Hal tersebut adalah adanya penguatan positif dari seseorang, adanya asosiasi seseorang dengan sesuatu, dan adanya keseimbangan dalam hubungan.
1. Penguatan
Seseorang akan menyukai orang yang memberikan respons positif atas sikap dan tindakan yang diambilnya. Jika Anda jalan-jalan sore hari berjalan kaki lalu Anda dicela, tentu saja Anda kurang menyukai si pencela. Sebaliknya jika jalan-jalan Anda dipuji, maka Anda akan lebih menyukai yang memuji. Nah, mereka yang lebih banyak memberikan pujian dan persetujuan pada apa yang kita pikirkan dan kita lakukan akan cenderung lebih kita sukai. “I love you, because you love me’, begitu kita sering mendengar, adalah kata-kata yang muncul dari adanya prinsip penguatan, khususnya prinsip resiprositas. Emosi positif akan dibalas dengan emosi positif. Cinta akan dibalas cinta. Jadi, mencintailah maka Anda akan dicintai.
2. Asosiasi
Jika Anda laki-laki dan bertemu seorang gadis yang diasosiasikan dengan dunia hitam, misalnya pelacur, apa Anda akan menyukainya? Begitupun jika Anda dikenal dekat dengan sesuatu yang negatif, misalnya dikenal sebagai Johan si pemabuk, Johan si pemadat, Johan si pencuri, Johan si pelaku kekerasan, apakah Anda bakal menarik bagi gadis-gadis? Sudah pasti Anda tidak menarik bagi mereka. Sebab, seseorang cenderung menyukai orang yang diasosiasikan dengan hal-hal baik. Agar disukai, Anda harus dikenal lewat sesuatu yang positif, misalnya Johan si penolong atau Johan si baik hati.
3. Pertukaran yang seimbang
Merupakan sesuatu yang alamiah bila kita memperhitungkan keuntungan dan kerugian dari suatu hubungan, meskipun tidak selalu eksplisit. Jika Anda sangat memperhatikan seseorang, menyediakan banyak waktu untuknya, namun si dia hanya memberikan sedikit waktu buat Anda dan juga kurang memperhatikan, maka Anda akan cenderung kurang menyukainya. Kalaupun Anda merasa jatuh cinta pada pandangan pertama, rasa cinta akan memudar seiring waktu.
Kapan Anda menyadari bahwa Anda mencintai seseorang? Tentu saja saat Anda menyadari telah jatuh cinta padanya. Cinta adalah sebuah proses, dan jatuh cinta adalah proses pertamanya. Ibarat cinta adalah lari maraton, maka jatuh cinta adalah langkah pertamanya. Jadi, jatuh cinta terjadi saat di mana seseorang menyadari bahwa dirinya mencintai seseorang. Ia merupakan transisi dari tidak mencintai kepada mencintai. Namun tidak hanya itu, jatuh cinta juga mensyaratkan adanya dorongan kuat untuk dekat dan membangun hubungan romantis. Saat itulah di mana seorang pecinta akan berusaha agar yang disadari dicintainya, bisa digandeng untuk dijadikan pasangan.
Jatuh cinta kadang seperti berkah dari langit yang datangnya tiba-tiba. Bertemu dengan seseorang sekali di bus, lantas Anda merasa jatuh cinta. Jika Anda begitu, tentu saja jenis cinta Anda adalah passionate love, sebuah cinta yang penuh hasrat.. Namun boleh jadi, seseorang kurang menyadari sedang jatuh cinta, karena cinta terbangun melalui proses persahabatan dan keakraban yang lama. Mereka yang bertahun-tahun menjadi sahabat, mungkin tidak menyadari bahwa di antara mereka telah terjalin cinta yang cukup dalam. Banyak dari mereka bahkan tetap tidak sadar, meskipun telah menikah.
Seseorang yang jatuh cinta akan menghayati peran jenisnya secara sungguh-sungguh. Jika Anda laki-laki dan jatuh cinta pada perempuan, bukankah Anda jadi menyadari kelelakian Anda? Begitu pun jika Anda perempuan, dan jatuh cinta pada laki-laki, maka Anda semakin memantapkan kepribadian Anda sebagai perempuan. Coba Anda bayangkan, jika Anda menganggap diri laki-laki tapi hanya bisa jatuh cinta pada laki-laki, bukankah Anda akan bertanya-tanya apakah Anda laki-laki sejati atau bukan?!
Apa yang terjadi pada saat seseorang jatuh cinta? Mereka yang jatuh cinta mengalami perubahan konsep diri, harga diri dan efikasi diri. Jika Anda jatuh cinta, maka Anda sebetulnya cukup merasa percaya diri untuk terlibat dan bergabung bersama orang lain. Anda akan menilai diri Anda lebih positif. Dengan penilaian lebih positif, maka Anda merasa harga diri meningkat. Dengan harga diri meningkat, Anda akan mengubah konsep diri. Misalnya jika mula-mula Anda merasa tidak cukup berharga untuk menjalin hubungan dengan seseorang, saat jatuh cinta Anda lantas memiliki keberanian besar untuk menjalin hubungan. Tidak jarang mereka yang jatuh cinta akan mengalami perubahan drastis dalam dirinya. Ada yang dulunya pendiam jadi tidak lagi pendiam. Ada yang dulunya malas, jadi rajin. Ada yang dulunya kumal, jadi rapi jali.
Adakah orang yang tidak mampu untuk jatuh cinta? Ya, ada orang yang tidak mampu jatuh cinta. Mereka adalah orang yang menilai diri sendiri sangat rendah dan memiliki harga diri yang juga sangat rendah. Mereka merasa diri tidak layak bagi siapa pun. Meskipun mereka bisa saja menyadari adanya rasa cinta pada seseorang, namun tidak ada dorongan kuat untuk menjalin hubungan cinta. Oleh sebab itu, tidak ada jatuh cinta, sebab jatuh cinta adalah saat seseorang menyadari jatuh cinta dan muncul dorongan kuat menjalin hubungan cinta.
Nah, akhirnya kita sampai pada pertanyaan, kapan seseorang merasa dirinya mencintai seseorang. Kita menganggap cinta hadir dalam hidup kita karena hadirnya orang lain (terutama lawan jenis), adanya keterbangkitan fisiologis yang kemudian disebut cinta, dan adanya situasi-situasi dipelajari yang disebut cinta. Pertama, hadirnya orang lain. Kehadiran lawan jenis sangat jelas merupakan penanda pertama kemunculan cinta. Lawan jenis yang bisa memunculkan cinta adalah yang memiliki daya tarik tertentu, seperti tampan, sehat dan sebagainya, seperti yang telah dibahas di atas.
Kedua, keterbangkitan fisiologis. Anda tahu Anda jatuh cinta pada saat Anda merasakan adanya suatu perbedaan dalam diri Anda. Anda merasakan sesuatu yang lain padanya. Ketika bertemu dengannya, Anda mengalami hal yang tidak dialami ketika bertemu orang lain. Anda mungkin mengalami cemas, gelisah, gembira berlebihan, dan lainnya.
Ketiga, pengaruh situasi yang dipelajari. Anda mungkin berharap seseorang akan datang untuk mengatakan cinta, karena begitulah lagu-lagu dan film menceritakan pada Anda. Nah, jika Anda belajar bahwa situasi-situasi tertentu merupakan ekspresi cinta, maka ketika Anda menghadapinya, Anda akan merasa jatuh cinta. Jika tidak ada orang lain yang menganggapnya sebagai cinta, maka Anda tidak akan menganggapnya cinta. Dulu, pada saat cinta tidak se-masif sekarang pengaruhnya, orang tidak terlalu peduli tentang cinta, dan tidak mengharapkannya.
Mengapa tertarik pada si dia?
Mengapa jatuh cinta pada si dia?
Apakah jatuh cinta?
Kapan seseorang merasa mencintai?
Apakah cinta ada karena insting dasar manusia?
Banyak ahli menyebutkan bahwa cinta merupakan salah satu emosi dasar yang dimiliki manusia, selain marah, bahagia, sedih, terkejut, jijik dan takut. Tidak ada manusia normal yang tidak mengalami cinta dalam hidupnya.
Kapan cinta romantik mulai dirasakan seseorang? Penelitian menunjukkan bahwa anak-anak umur 3,5 tahun sudah bisa mengalami cinta yang penuh hasrat. Banyak yang masih ingat, pada saat masih sekolah dasar dulu telah mengalami jatuh cinta. Mereka begitu merindukan seseorang, bila bertemu hati berdegup kencang, dan senang sekali bisa melihatnya. Pendek kata, mereka telah jatuh cinta pada saat masih begitu muda. Perasaan cinta berhasrat itu (passionate), semakin menjadi-jadi pada saat seorang anak beranjak puber.
Penelitian yang dilakukan oleh para ahli menunjukkan bahwa pada saat masih bayi, cinta sudah dirasakan. Namun berbeda bentuk dengan cinta pada orang dewasa. Ini yang membuat orang berkesimpulan bahwa cinta sudah ada dalam gen manusia. Merupakan hal alamiah seseorang memiliki cinta. Cinta yang dialami seseorang pada saat dewasa diketahui tergantung pada tipe kelekatan yang dimiliki saat orang itu masih kecil.
Bayi akan memiliki kelekatan aman (secure) pada ibunya jika mendapat afeksi yang dalam dan dibiarkan independen. Pada saat dewasa, mereka akan merasa aman dengan keintiman dan mampu untuk percaya dan bergantung pada orang lain. Bayi yang memiliki kelekatan ambivalen (disebabkan karena dibiarkan tergantung pada ibu, mengalami takut dikendalikan atau dikerasi), maka ketika dewasa, mereka akan mudah jatuh cinta, sangat khawatir diabaikan, dan ingin mencari kedekatan yang sedekat-dekatnya dengan orang lain. Adapun bayi yang memiliki kelekatan menghindar karena banyak diabaikan secara emosional, pada saat dewasa akan merasa kurang nyaman dengan hubungan yang intim dan dekat, serta sulit bergantung pada orang lain.
Mengapa tertarik pada si dia?
Coba Anda ingat-ingat kira-kira mengapa Anda jatuh cinta pada kekasih Anda. Apakah karena si dia cantik? Atau si dia tampan? Apa karena si dia orang kaya? Atau si dia baik hatinya? Pastinya, Anda bisa jatuh cinta padanya, karena si dia memiliki daya tarik. Begitu pun seseorang mencintai Anda, pastilah karena Anda memiliki daya tarik. Tanpa daya tarik, Anda tidak mungkin mendapatkan seseorang yang datang mencintai Anda.
Daya tarik bisa bersumber dari macam-macam hal. Bisa karena adanya kesamaan, adanya keakraban, adanya kedekatan fisik, dan adanya daya tarik pribadi. Mungkin saja Anda jatuh cinta karena semua hal itu sekaligus. Namun, mungkin saja hanya karena sebagian hal saja.
Kesamaan. Seseorang cenderung menyukai orang yang memiliki kemiripan, baik secara fisik, karakteristik kepribadian, nilai-nilai, sikap, ataupun latar belakang. Biasanya orang cenderung untuk menjalin hubungan cinta dengan orang yang dirasakan sama dalam hal daya tarik fisik Bila seseorang merasa tidak terlalu cantik, maka mungkin dia tidak akan mencintai orang yang terlalu tampan. Ia akan memilih orang yang kurang lebih setara dalam daya tarik fisik. Jika Anda secantik Julie Estelle, apakah Anda akan menjalin hubungan cinta dengan orang yang jelek? Kemungkinan tidak. Begitu pun kita lebih tertarik pada orang yang sama-sama menyukai kegiatan tertentu, misalnya sama-sama suka jalan-jalan. Lalu sama-sama satu agama, sama-sama memiliki pandangan terhadap yang hidup yang serupa, sama dalam hal tingkat ekonomi, dan berbagai kesamaan lainnya. Anda bisa melihat, sebagian besar pasangan memiliki banyak kesamaan di antara mereka. Umumnya pasangan relatif setara dalam hal etnisitas, kondisi ekonomi keluarga, umur, keyakinan, pendidikan, dan lainnya.
Keakraban. Apakah Anda menyukai orang yang akrab dengan Anda? Tentu saja Anda suka. Nah, semakin akrab diri kita dengan seseorang maka kita akan cenderung semakin tertarik padanya. Mereka yang semakin akrab juga akan ‘merasa’ semakin memiliki banyak kesamaan. Tidaklah mengherankan bila banyak hubungan cinta terbangun setelah melalui proses menjadi akrab. Banyak yang mula-mula berteman saja akhirnya menjadi sepasang kekasih.
Kedekatan fisik. Pasti Anda pernah tahu ada orang yang menikah dengan tetangganya, dulunya teman sekerja, atau dulunya satu kampus. Jangan-jangan Anda juga melakukannya. Nah, orang yang berada dekat secara fisik, cenderung lebih disukai. Interaksi mereka lebih kerap sehingga memungkinkan tumbuhnya rasa tertarik.
Daya tarik pribadi. Inilah sumber utama daya tarik seseorang. Pada umumnya orang menilai seseorang memiliki daya tarik atau tidak tergantung pada daya tarik pribadi yang dimiliki. Daya tarik pribadi mencakup daya tarik fisik, daya tarik kepribadian, dan daya tarik sosial. Sebuah penelitian tentang daya tarik yang dilakukan di Yogyakarta menunjukkan bahwa pada umumnya orang lebih mengukur faktor psikis seperti nilai-nilai, kepribadian, kecerdasan, prestasi, dan keberhasilan daripada faktor yang bersifat fisik seperti ketampanan atau kecantikan dan kedekatan fisik.
Kita cenderung menyukai orang yang memiliki daya tarik fisik yang relatif mirip dengan kita. Namun kita berkecenderungan untuk menilai yang kita cintai memiliki daya tarik fisik yang sedikit lebih tinggi dibandingkan diri kita. Hal itu menjadikan seseorang lebih puas karena merasa mendapatkan cinta dari seseorang yang lebih menarik. Secara umum, perempuan yang cantik dan laki-laki yang tampan adalah yang paling disukai dalam hubungan cinta. Kalau Anda tampan atau cantik, maka Anda lebih memiliki daya tarik. Daya tarik fisik rupa-rupanya tidak dinilai paling penting sebagai daya tarik. Seseorang yang tidak terlalu tampan akan tetapi berkepribadian menyenangkan akan memiliki daya tarik yang lebih besar daripada bila seseorang tampan tapi berkepribadian tidak menyenangkan atau jelek.
Apa yang membuat Anda tertarik dengan mereka yang pintar? Tidak lain karena secara sosial, mereka memiliki status lebih tinggi. Nah, status sosial yang dimiliki seseorang merupakan daya tarik kuat. Status sosial bisa berupa, kekuatan ekonomi atau finansial, kekuasaan, reputasi, ketenaran, dan lainnya. Daya tarik sosial juga tidak berarti hanya apa yang telah dimiliki oleh seseorang tetapi juga potensi seseorang untuk memperoleh status sosial yang tinggi. Anda lebih menyukai yang pintar karena mereka berkesempatan lebih besar untuk memperoleh status sosial yang tinggi. Begitu pun, mereka yang berpendidikan tinggi, dan belajar di perguruan tinggi terkemuka, lebih memiliki daya tarik karena mereka memiliki potensi lebih besar mendapatkan status sosial tinggi.
Mengapa jatuh cinta pada si dia?
Di atas telah dikupas tentang daya tarik yang bisa menyebabkan seseorang tertarik pada seseorang dan lantas jatuh cinta. Di luar sumber-sumber daya tarik yang dimiliki seseorang, ada beberapa hal lain yang juga berpengaruh dalam menimbulkan cinta. Hal tersebut adalah adanya penguatan positif dari seseorang, adanya asosiasi seseorang dengan sesuatu, dan adanya keseimbangan dalam hubungan.
1. Penguatan
Seseorang akan menyukai orang yang memberikan respons positif atas sikap dan tindakan yang diambilnya. Jika Anda jalan-jalan sore hari berjalan kaki lalu Anda dicela, tentu saja Anda kurang menyukai si pencela. Sebaliknya jika jalan-jalan Anda dipuji, maka Anda akan lebih menyukai yang memuji. Nah, mereka yang lebih banyak memberikan pujian dan persetujuan pada apa yang kita pikirkan dan kita lakukan akan cenderung lebih kita sukai. “I love you, because you love me’, begitu kita sering mendengar, adalah kata-kata yang muncul dari adanya prinsip penguatan, khususnya prinsip resiprositas. Emosi positif akan dibalas dengan emosi positif. Cinta akan dibalas cinta. Jadi, mencintailah maka Anda akan dicintai.
2. Asosiasi
Jika Anda laki-laki dan bertemu seorang gadis yang diasosiasikan dengan dunia hitam, misalnya pelacur, apa Anda akan menyukainya? Begitupun jika Anda dikenal dekat dengan sesuatu yang negatif, misalnya dikenal sebagai Johan si pemabuk, Johan si pemadat, Johan si pencuri, Johan si pelaku kekerasan, apakah Anda bakal menarik bagi gadis-gadis? Sudah pasti Anda tidak menarik bagi mereka. Sebab, seseorang cenderung menyukai orang yang diasosiasikan dengan hal-hal baik. Agar disukai, Anda harus dikenal lewat sesuatu yang positif, misalnya Johan si penolong atau Johan si baik hati.
3. Pertukaran yang seimbang
Merupakan sesuatu yang alamiah bila kita memperhitungkan keuntungan dan kerugian dari suatu hubungan, meskipun tidak selalu eksplisit. Jika Anda sangat memperhatikan seseorang, menyediakan banyak waktu untuknya, namun si dia hanya memberikan sedikit waktu buat Anda dan juga kurang memperhatikan, maka Anda akan cenderung kurang menyukainya. Kalaupun Anda merasa jatuh cinta pada pandangan pertama, rasa cinta akan memudar seiring waktu.
Apakah jatuh cinta?
Kapan Anda menyadari bahwa Anda mencintai seseorang? Tentu saja saat Anda menyadari telah jatuh cinta padanya. Cinta adalah sebuah proses, dan jatuh cinta adalah proses pertamanya. Ibarat cinta adalah lari maraton, maka jatuh cinta adalah langkah pertamanya. Jadi, jatuh cinta terjadi saat di mana seseorang menyadari bahwa dirinya mencintai seseorang. Ia merupakan transisi dari tidak mencintai kepada mencintai. Namun tidak hanya itu, jatuh cinta juga mensyaratkan adanya dorongan kuat untuk dekat dan membangun hubungan romantis. Saat itulah di mana seorang pecinta akan berusaha agar yang disadari dicintainya, bisa digandeng untuk dijadikan pasangan.
Jatuh cinta kadang seperti berkah dari langit yang datangnya tiba-tiba. Bertemu dengan seseorang sekali di bus, lantas Anda merasa jatuh cinta. Jika Anda begitu, tentu saja jenis cinta Anda adalah passionate love, sebuah cinta yang penuh hasrat.. Namun boleh jadi, seseorang kurang menyadari sedang jatuh cinta, karena cinta terbangun melalui proses persahabatan dan keakraban yang lama. Mereka yang bertahun-tahun menjadi sahabat, mungkin tidak menyadari bahwa di antara mereka telah terjalin cinta yang cukup dalam. Banyak dari mereka bahkan tetap tidak sadar, meskipun telah menikah.
Seseorang yang jatuh cinta akan menghayati peran jenisnya secara sungguh-sungguh. Jika Anda laki-laki dan jatuh cinta pada perempuan, bukankah Anda jadi menyadari kelelakian Anda? Begitu pun jika Anda perempuan, dan jatuh cinta pada laki-laki, maka Anda semakin memantapkan kepribadian Anda sebagai perempuan. Coba Anda bayangkan, jika Anda menganggap diri laki-laki tapi hanya bisa jatuh cinta pada laki-laki, bukankah Anda akan bertanya-tanya apakah Anda laki-laki sejati atau bukan?!
Apa yang terjadi pada saat seseorang jatuh cinta? Mereka yang jatuh cinta mengalami perubahan konsep diri, harga diri dan efikasi diri. Jika Anda jatuh cinta, maka Anda sebetulnya cukup merasa percaya diri untuk terlibat dan bergabung bersama orang lain. Anda akan menilai diri Anda lebih positif. Dengan penilaian lebih positif, maka Anda merasa harga diri meningkat. Dengan harga diri meningkat, Anda akan mengubah konsep diri. Misalnya jika mula-mula Anda merasa tidak cukup berharga untuk menjalin hubungan dengan seseorang, saat jatuh cinta Anda lantas memiliki keberanian besar untuk menjalin hubungan. Tidak jarang mereka yang jatuh cinta akan mengalami perubahan drastis dalam dirinya. Ada yang dulunya pendiam jadi tidak lagi pendiam. Ada yang dulunya malas, jadi rajin. Ada yang dulunya kumal, jadi rapi jali.
Adakah orang yang tidak mampu untuk jatuh cinta? Ya, ada orang yang tidak mampu jatuh cinta. Mereka adalah orang yang menilai diri sendiri sangat rendah dan memiliki harga diri yang juga sangat rendah. Mereka merasa diri tidak layak bagi siapa pun. Meskipun mereka bisa saja menyadari adanya rasa cinta pada seseorang, namun tidak ada dorongan kuat untuk menjalin hubungan cinta. Oleh sebab itu, tidak ada jatuh cinta, sebab jatuh cinta adalah saat seseorang menyadari jatuh cinta dan muncul dorongan kuat menjalin hubungan cinta.
Kapan seseorang merasa mencintai?
Nah, akhirnya kita sampai pada pertanyaan, kapan seseorang merasa dirinya mencintai seseorang. Kita menganggap cinta hadir dalam hidup kita karena hadirnya orang lain (terutama lawan jenis), adanya keterbangkitan fisiologis yang kemudian disebut cinta, dan adanya situasi-situasi dipelajari yang disebut cinta. Pertama, hadirnya orang lain. Kehadiran lawan jenis sangat jelas merupakan penanda pertama kemunculan cinta. Lawan jenis yang bisa memunculkan cinta adalah yang memiliki daya tarik tertentu, seperti tampan, sehat dan sebagainya, seperti yang telah dibahas di atas.
Kedua, keterbangkitan fisiologis. Anda tahu Anda jatuh cinta pada saat Anda merasakan adanya suatu perbedaan dalam diri Anda. Anda merasakan sesuatu yang lain padanya. Ketika bertemu dengannya, Anda mengalami hal yang tidak dialami ketika bertemu orang lain. Anda mungkin mengalami cemas, gelisah, gembira berlebihan, dan lainnya.
Ketiga, pengaruh situasi yang dipelajari. Anda mungkin berharap seseorang akan datang untuk mengatakan cinta, karena begitulah lagu-lagu dan film menceritakan pada Anda. Nah, jika Anda belajar bahwa situasi-situasi tertentu merupakan ekspresi cinta, maka ketika Anda menghadapinya, Anda akan merasa jatuh cinta. Jika tidak ada orang lain yang menganggapnya sebagai cinta, maka Anda tidak akan menganggapnya cinta. Dulu, pada saat cinta tidak se-masif sekarang pengaruhnya, orang tidak terlalu peduli tentang cinta, dan tidak mengharapkannya.