Dominasi  dalam cinta
Penyingkapan diri dalam cinta
Komitmen dalam cinta
Kelekatan dalam cinta
Kecemburuan dalam cinta
Kepuasan dalam cinta
Konflik dalam cinta
 Penyingkapan diri dalam cinta
Komitmen dalam cinta
Kelekatan dalam cinta
Kecemburuan dalam cinta
Kepuasan dalam cinta
Konflik dalam cinta
Dominasi dalam cinta?
 Apa yang Anda ingat tentang kata  dominasi? Mungkin tentang adanya satu pihak yang menguasai lainnya.  Seperti suami yang menguasai istrinya. Nah, cinta pun semacam itu. Ada  dominasi yang mungkin terjadi dalam cinta. Tentunya tidak semua cinta,  karena cinta sejati mungkin tanpa dominasi. Sekarang coba Anda ingat,  siapa yang diharapkan lebih patuh, Anda atau kekasih Anda? Setara?! Jika  setara, siapa yang lebih banyak menentukan keputusan tentang hidup Anda  berdua? Siapa yang lebih sering memutuskan mau pergi ke mana dan mau  apa? Siapa yang lebih kerap memutuskan mau membeli apa dan mau makan  apa? Anda atau kekasih Anda?
 Nah, siapa yang lebih banyak  menentukan bagaimana hubungan cinta berjalan adalah pemegang dominasi.  Ia penguasa dalam hubungan cinta Anda. Pernah kan mendengar tentang  ikatan suami takut istri? Hal itu ada karena adanya dominasi dalam  hubungan. Seorang istri mendominasi hubungan, di mana sang suami hanya  patuh belaka pada istrinya.
 Sampai saat ini, umumnya  masyarakat masih menilai bahwa laki-laki adalah pihak yang sepantasnya  berperan dominan dalam hubungan cinta dengan perempuan. Pihak perempuan  diharapkan untuk lebih menurut apa kehendak laki-laki. Sejarah panjang  dominasi laki-laki telah menjadikan perempuan menyerahkan dominasi  kepada laki-laki baik secara sadar ataupun tidak. Laki-laki diberi hak  untuk mengatur dan mengelola hubungan. Laki-laki secara otomatis  diserahi jabatan sebagai pemimpin rumah tangga hanya karena ia  laki-laki.
 Dominasi juga bersumber dari  sumber daya pribadi dan tingkat ketergantungan terhadap hubungan. Mereka  yang memiliki sumber daya pribadi lebih tinggi biasanya akan lebih  dominan dalam hubungan. Beberapa sumber daya pribadi misalnya  penghasilan yang lebih besar, tingkat pendidikan dan pengetahuan yang  lebih tinggi, daya tarik fisik yang lebih tinggi, melalui kekerasan dan  ancaman, dan lainnya. Dalam hal ketergantungan, semakin tergantung  seseorang di dalam hubungan maka orang itu juga akan memiliki kekuasaan  mengatur dan mengelola hubungan yang semakin rendah. Bila Anda sangat  tergantung pada kekasih Anda, maka akan sangat mungkin Anda didominasi  kekasih Anda.
 Penyingkapan diri dalam cinta
 Penyingkapan diri adalah  kegiatan membagi perasaan dan informasi yang akrab pada orang lain,  dalam hal ini pada pasangan cinta Anda. Seseorang yang mencintai  pasangannya akan banyak menyingkapkan dirinya. Semakin banyak dan dalam  informasi serta perasaan yang disingkapkan, maka hubungan itu bisa  dinilai semakin mendalam. Mereka yang hubungannya bertahan lama dan  memuaskan adalah mereka yang menyingkapkan diri lebih banyak. Jadi, jika  hubungan ingin bertahan lebih lama dan lebih memuaskan, percayailah  pasangan Anda dengan menyingkapkan diri Anda sedalam-dalamnya.
 Apa yang disingkapkan kepada  pasangan? Mereka yang memiliki cinta yang dalam benar-benar  menyingkapkan diri seluruhnya. Tidak ada rahasia sedikit pun. Semua  perasaan yang dirasakan, peristiwa yang dialami, kisah masa lalu,  rahasia pribadi, kebiasaan-kebiasaan buruk, dan semuanya yang lain  disingkapkan kepada pasangan. Sedangkan mereka yang baru pada tahap awal  hubungan cinta, biasanya menyingkapkan diri hanya pada beberapa hal  saja. Namun, seiring waktu, secara bertahap mereka akan menyingkapkan  diri seluruhnya.
 Ada satu prinsip yang harus Anda  taati dalam proses penyingkapan diri, yakni singkapkanlah sebanyak yang  disingkapkan orang. Biasanya orang cenderung tidak nyaman jika orang  lain menyingkapkan diri lebih banyak. Oleh karena itu mereka bisa  menarik diri dari hubungan lebih lanjut. Agar hubungan bisa terus  berlanjut dengan nyaman, jagalah keseimbangan dalam penyingkapan diri.
 Komitmen dalam cinta
 Cinta adalah sebentuk emosi.  Sebagaimana bentuk emosi lain, sulit untuk bisa bertahan sangat lama.  Padahal orang selalu berharap untuk memiliki cinta selamanya. Nah, oleh  karena itu harus ada komitmen untuk melanggengkan cinta. Jika cinta  surut, bisa dikuatkan kembali dengan adanya komitmen. Adanya komitmen  inilah yang menjamin keberlanjutan hubungan cinta. Jika tidak ada  komitmen, maka pada saat cinta surut hubungan akan bubar. Mereka-mereka  yang kawin-cerai berkali-kali biasanya hanya memiliki cinta tapi tidak  memiliki komitmen.
 Lalu apa sesungguhnya komitmen?  Komitmen diartikan sebagai keadaan psikologis di mana seseorang merasa  terikat atau terhubung dengan seseorang, dan secara langsung  mempengaruhi keputusan seseorang untuk melanjutkan atau mengakhiri  hubungan. Jika Anda memiliki komitmen tinggi, maka Anda merasa sangat  terikat dengan pasangan dan tidak akan mengakhiri hubungan. Jika  hubungan rusak, Anda akan berupaya memperbaikinya. Sebaliknya jika Anda  memiliki komitmen rendah, maka Anda kurang terikat dengan pasangan.  Boleh jadi Anda akan selingkuh atau malah berniat mengakhiri hubungan.  Sedangkan jika Anda mengakhiri hubungan sama sekali, tentu saja Anda  akan disebut tidak berkomitmen.
 Komitmen lebih sering merupakan  hasil dari suatu proses, ketimbang muncul tiba-tiba.  Biasanya komitmen  akan muncul jika kepuasan dalam hubungan meningkat, semakin langkanya  alternatif hubungan (misalnya sulit mendapatkan kekasih baru), dan telah  sedemikian besar investasi yang ditanam dalam hubungan (misalnya  pengalaman menjalani kesulitan bersama).
 Secara umum komitmen bisa dibagi  ke dalam 2 kategori berdasarkan motivasinya, yakni komitmen mendekat  dan komitmen menjauh. Jenis komitmen mendekat adalah komitmen yang  ditandai dengan keinginan melanjutkan hubungan karena bisa mendapatkan  sesuatu yang positif. Misalnya percaya bahwa jika berkomitmen akan  membuat hidupnya lebih bahagia. Sedangkan jenis komitmen menghindar  ditandai dengan keinginan melanjutkan hubungan karena khawatir dampak  negatif jika hubungan bubar. Misalnya was-was bakal sulit mendapatkan  pengganti sepadan, takut kehilangan sumber finansial, takut dikecam  keluarga dan lainnya. Orang yang memiliki tipe komitmen menghindar ini  pada umumnya memiliki kepuasan hidup yang rendah.
 Kelekatan dalam cinta
 Kelekatan atau ‘attachment’  dalam bahasa inggris, adalah konsep yang kurang begitu dikenal di luar  lingkungan psikologi. Namun sebenarnya konsep ini merupakan konsep  mendasar yang ada pada diri manusia tentang bagaimana seseorang  berhubungan dengan orang lain. Kelekatan biasa didefinisikan sebagai  keadaan keterhubungan seseorang dengan orang lain yang berkait dengan  keintiman dan kepercayaan.
 Seberapa lekat Anda terhubung  dengan pasangan cinta Anda? Maka Anda harus menjawab dengan menerangkan  tentang seberapa intim dan seberapa percaya Anda kepada pasangan Anda.  Lalu bagaimana model kelekatan Anda? Terdapat 3 model kelekatan yang  umumnya dimiliki orang, yakni aman (secure), menghindar (avoidant), dan  ambivalen (anxious/ambivalent).
 1. Tipe kelekatan aman.
 Mereka yang memiliki tipe aman  memiliki kepercayaan penuh terhadap yang dicintai. Terdapat dorongan  untuk dekat dengan yang dicintai tapi dengan tetap menjadi dirinya  sendiri. Mereka yakin bahwa pasangannya adalah orang yang layak  diperhatikan serta sebaliknya sangat memperhatikan dirinya. Mereka  merasa nyaman bila bergantung pada yang dicintai.  Sebaliknya mereka  juga merasa nyaman bila yang dicintai bergantung pada mereka. Mereka  tidak merasa khawatir ditinggalkan oleh yang mereka cintai.
 - Berikut adalah beberapa pernyataan yang menggambarkan tipe  kelekatan aman. Jika Anda merasa pernyataannya banyak sesuai dengan  Anda, maka mungkin inilah tipe kelekatan Anda:
Saya merasa nyaman dengan kedekatan dan atau independence
Saya merasa cukup mudah merasa dekat dengan orang lain
Saya merasa nyaman bergantung pada seseorang
Saya merasa nyaman seseorang bergantung pada saya
Saya tidak merasa khawatir ditinggalkan
Saya tidak merasa khawatir seseorang menjadi sangat dekat dengan saya. 
2. Tipe  kelekatan menghindar
 Tipe kelekatan menghindar  ditandai dengan perasaan kurang nyaman mengalami suatu keintiman atau  kedekatan. Mereka enggan untuk percaya dan bergantung pada orang yang  dicintai. Mereka akan berusaha menjaga hubungan agar tidak terlalu dekat  atau intim.
 - Berikut adalah beberapa pernyataan yang menggambarkan tipe  kelekatan menghindar. Jika Anda merasa pernyataannya banyak sesuai  dengan Anda, maka mungkin inilah tipe kelekatan Anda:
Saya memerlukan keberanian besar untuk independen
Saya merasa tidak nyaman menjadi lebih dekat dengan orang lain
Saya menemukan kesulitan untuk mempercayai orang lain seutuhnya
Saya sulit untuk membiarkan diri saya tergantung pada orang lain
Saya gugup ketika seseorang menjadi begitu dekat dengan saya
Pasangan yang saya cintai menginginkan hubungan yang lebih intim, lebih dari yang saya rasakan nyaman melakukannya. 
3. Tipe kelekatan ambivalen
 Mereka yang memiliki tipe  ambivalen mempunyai dorongan untuk meleburkan diri sepenuhnya dengan  orang yang dicintai. Mereka merasa tidak sanggup untuk berdiri sendiri  tanpa ada yang dicintai. Akibatnya mengalami kecemasan tinggi akan  ditinggalkan. Mereka juga sangat takut akan diabaikan. Terkadang, muncul  juga kekhawatiran bahwa mereka tidak sungguh-sungguh dicintai oleh  pasangan mereka.
 - Berikut adalah beberapa pernyataan yang menggambarkan tipe  kelekatan ambivalen. Jika Anda merasa pernyataannya banyak sesuai dengan  Anda, maka mungkin inilah tipe kelekatan Anda:
Saya memerlukan keberanian besar untuk menjadi lebih dekat dengan seseorang.
Saya merasa bahwa orang lain enggan untuk ‘dekat’ dengan saya seperti yang saya inginkan.
Saya sering khawatir bahwa pasangan saya tidak sungguh-sungguh mencintai saya
Saya sering merasa khawatir pasangan saya tidak sungguh-sungguh ingin tinggal bersama saya
Saya ingin menyatu seluruhnya dengan orang lain, dan dorongan ini kadang membuat orang lain menjauh dari saya 
Kecemburuan dalam cinta
 Anda pernah merasa cemburu?  Jangan bilang belum daripada Anda dituduh berbohong. Siapa yang pernah  jatuh cinta, mesti pernah juga cemburu. Banyak orang yakin bahwa cemburu  juga merupakan salah satu tanda cinta. Sebuah penelitian menunjukkan  bahwa mereka yang sukses dalam hubungan cinta adalah mereka yang pada  awal hubungan memiliki cemburu yang lebih tinggi.
 Cemburu adalah emosi yang muncul  sebagai reaksi terhadap ancaman yang mungkin bisa membuat seseorang  kehilangan afeksi dari seseorang yang bernilai penting baginya, di mana  afeksi itu diberikan pada orang lain. Jadi, Anda cemburu pada pasangan  Anda ketika dia berbicara pada orang lain, tidak lain karena Anda takut  kehilangan afeksi darinya karena afeksinya bisa pindah ke orang yang  diajak bicara. Cemburu juga bisa dialami kepada seseorang yang belum  jadi pasangan. Apabila Anda diam-diam mencintai seseorang, Anda akan  cemburu bila seseorang itu bertingkah mesra dengan orang lain.
 Apa yang dilakukan orang ketika  cemburu? Setidaknya ada lima hal yang mungkin dilakukan orang ketika  cemburu. Pertama, melakukan komunikasi integratif. Pada saat cemburu,  seseorang mencoba menilainya sebagai sesuatu yang wajar. Jika Anda  cemburu pasangan Anda berbicara dengan orang asing, maka Anda mungkin  mengatakan pada pasangan bahwa meluaskan pergaulan sangatlah penting  baginya. Kedua, memberikan kompensasi. Pada saat cemburu, seseorang akan  lebih memperhatikan, lebih sensitif terhadap keinginan pasangan, kerap  memberi hadiah dan lainnya. Ketiga, mengawasi. Bak elang, pasangan akan  diawasi di manapun berada. Keempat, memanipulasi. Pada saat cemburu,  seseorang melakukan tindakan-tindakan agar pasangan lebih memperhatikan.  Misalnya pura-pura sakit. Terakhir, melakukan kekerasan. Adapun  kekerasan yang dilakukan bisa verbal atau nonverbal. Misalnya menampar,  memaki, menghina dan lainnya. Termasuk di dalamnya adalah ketika  seseorang mengatakan pada pasangan bahwa tidak akan ada yang mau padanya  lagi.
 Semakin serius dan eksklusif  hubungan cinta, biasanya kecemburuan cenderung meningkat. Intensitas  cemburu seseorang yang baru pacaran sangat mungkin lebih rendah bila  dibandingkan dengan seseorang yang sudah 5 tahun pacaran. Bukankah Anda  sering mendengar banyak keluhan bahwa semakin lama pacaran, sang pacar  semakin cemburuan? Padahal umumnya orang berharap semakin lama pacaran  maka cemburu juga semakin berkurang karena percaya telah terbangun kuat.  Biasanya semakin tinggi cemburu dalam suatu hubungan cinta maka  kepuasan hubungan juga cenderung semakin tinggi. Tentu dengan catatan,  bila sungguh-sungguh mencintai pasangan. Jika kurang mencintai pasangan  tetapi pencemburu, maka tentu saja hubungan tidak akan memuaskan.
 Diakui ada tipe pribadi tertentu  yang lebih mudah menjadi pencemburu ketimbang yang lain. Mereka yang  cenderung menjadi pencemburu adalah mereka yang memiliki tipe  kepribadian egoistik, cenderung mementingkan diri sendiri, ambisius, dan  berpandangan sempit. Demikian juga orang yang memiliki tipe kelekatan  ambivalen umumnya sangat pencemburu.
 - Apakah Anda pencemburu? Berikut adalah sebuah kuis bagi Anda  untuk menguji apakah Anda sangat pencemburu atau kurang pencemburu.  Pernyataan-pernyataan yang menggambarkan kecemburuan di bawah, coba Anda  cocokkan dengan diri Anda. Apabila lebih dari 10 pernyataan sesuai  dengan Anda, maka Anda sangat pencemburu:
Ketika pasangan saya tidak berada dalam pandangan saya, saya khawatir bahwa dia akan tertarik pada orang lain.
Saya sering khawatir pasangan saya akan meninggalkan saya untuk orang lain
Saya sering khawatir bahwa pasangan saya tidak sungguh-sungguh mencintai saya
Saya merasa frustrasi bila pasangan saya tidak berada di sisi saya sebanyak yang saya inginkan.
Saya tidak merasa nyaman jauh dari pasangan saya.
Saya merasa tidak nyaman ketika sedang asyik berdua dengan pasangan saya lalu tiba-tiba ada teman yang ikut nimbrung.
Saya enggan mendengarkan kisah cinta masa lalu pasangan saya.
Saya tidak suka bila pasangan saya menceritakan kebaikan-kebaikan orang lain selain saya.
Saya merasa sering diabaikan pasangan saya.
Saya ingin pasangan saya menceritakan seluruh kegiatannya.
Saya ingin selalu mengawasi pasangan saya.
Saya ingin pasangan saya meminta izin kepada saya sebelum melakukan sesuatu.
Saya tidak suka pasangan saya pergi bersama orang lain lawan jenis
Saya merasa cemas bila pasangan saya terlihat sangat cantik/tampan
Saya tidak suka pergi ke tempat-tempat dimana pasangan saya menjadi pusat perhatian. 
Kepuasan dalam cinta
 Apa yang diinginkan dalam  menjalin hubungan cinta? Sudah tentu bahagia. Nah, dari mana bahagia  berasal? Tidak lain dari rasa puas terhadap hubungan cinta yang  dijalani. Mereka yang puas mengalami perasaan sejahtera, aman, nyaman,  tenteram, dan tidak menginginkan adanya hubungan yang lain. Sebuah  penelitian menunjukkan bahwa bubarnya hubungan cinta tidak disebabkan  oleh hilangnya cinta, tetapi karena ketidakpuasan dan ketidakbahagiaan  yang terbangun.
 Mereka yang puas dalam hubungan  cinta akan semakin terikat dalam hubungan. Bukankah jika Anda puas  dengan pasangan, Anda tidak akan meninggalkannya? Namun begitu, bukan  berarti jika tidak puas maka akan meninggalkan hubungan. Banyak orang  merasa tidak puas dalam hubungan, tapi tetap tidak mau meninggalkan  hubungan. Anda mungkin pernah mendengar ada seorang gadis yang sering  disakiti pacarnya. Sang pacar sering selingkuh dan memukulnya. Namun  sang gadis tidak mau putus. Mau tahu kenapa? Karena si gadis merasa  telah banyak menanamkan investasi dalam hubungan itu berupa ‘having sex’  bersama. Ia menyerahkan kegadisannya pada sang pacar. Jika putus, ia  merasa tidak percaya diri untuk bisa mendapatkan pengganti yang mau  mengerti.
 - Hubungan yang memuaskan adalah jika hubungan cinta berjalan  seperti yang diidealkan, memiliki kualitas hubungan yang tinggi dan  hubungan terus berlanjut. Berikut ciri-ciri umum hubungan yang  memuaskan. Jika hubungan Anda tidak memenuhi satu ciri pun, maka boleh  jadi hubungan cinta Anda kurang memuaskan.
Adanya rasa cinta kepada pasangan
Memiliki keinginan untuk selalu membantu pasangan
Kebutuhan pasangan dan kebutuhan diri menjadi sama
Mengalami eksklusivitas (tidak ada orang ketiga di antaranya)
Adanya rasa suka pada pasangan
Adanya penghormatan pada pasangan sebagai pribadi tersendiri
Mengalami evaluasi hubungan yang positif
Merasakan kesamaan antara diri dan pasangan
Mengalami kepuasan pada umumnya.
Persetujuan yang luas antar pasangan
Mengalami afeksi yang positif dan puas dalam hubungan seksual.
Memiliki jumlah kegiatan bersama antar pasangan yang tinggi.
Senang, nyaman dan merasa aman bersama pasangannya.
Adanya kestabilan hubungan 
Di atas telah dibahas ciri-ciri  dari hubungan cinta yang memuaskan. Nah, sekarang saatnya untuk mengupas  sebab-sebab yang bisa menimbulkan kepuasan dalam hubungan. Setidaknya  ada empat hal yang membuat hubungan cinta menimbulkan kepuasan, yakni  keadilan dan keseimbangan dalam hubungan, perasaan dimengerti (kindred  spirit), mendapatkan hubungan cinta yang diidealkan, dan strategi  memecahkan masalah (coping) yang sama.
 1. Keadilan dan keseimbangan dalam hubungan
Sebuah survei menunjukkan bahwa pasangan yang melaporkan ketidakpuasan dalam hubungan cinta mereka, sebagian besar memiliki interaksi yang tidak adil dan tidak seimbang diantara mereka. Salah satu pasangan merasa melakukan terlalu banyak untuk hubungan sementara yang lain sangat sedikit melakukannya. Keadilan dalam hubungan bisa dilihat dari keseimbangan pertukaran dalam hubungan. Apabila yang dipertukarkan pasangan tidak seimbang maka terjadilah ketidakadilan dalam hubungan. Akibatnya muncullah ketidakpuasan. Adapun hal-hal yang dipertukarkan bisa berupa tenaga, waktu, finansial, dukungan emosional, rahasia pribadi, hasrat seksual, dan sebagainya. Misalnya Anda selalu ada waktu untuk pacar Anda, tapi pacar selalu tidak ada waktu untuk Anda.
 Sebuah survei menunjukkan bahwa pasangan yang melaporkan ketidakpuasan dalam hubungan cinta mereka, sebagian besar memiliki interaksi yang tidak adil dan tidak seimbang diantara mereka. Salah satu pasangan merasa melakukan terlalu banyak untuk hubungan sementara yang lain sangat sedikit melakukannya. Keadilan dalam hubungan bisa dilihat dari keseimbangan pertukaran dalam hubungan. Apabila yang dipertukarkan pasangan tidak seimbang maka terjadilah ketidakadilan dalam hubungan. Akibatnya muncullah ketidakpuasan. Adapun hal-hal yang dipertukarkan bisa berupa tenaga, waktu, finansial, dukungan emosional, rahasia pribadi, hasrat seksual, dan sebagainya. Misalnya Anda selalu ada waktu untuk pacar Anda, tapi pacar selalu tidak ada waktu untuk Anda.
2. Merasa dipahami dan dimengerti (kindred spirit)
Perasaan dipahami dan dimengerti atau kindred spirit yang muncul dalam hubungan cinta akan membuat pelakunya merasakan perasaan sejahtera. Mereka percaya pasangannya memberikan perhatian yang sama, mengerti mereka dan berbagi pengalaman dengan mereka. Biasanya mereka merasa memiliki kesamaan yang besar meski sesungguhnya mungkin kesamaan-kesamaan yang ada tidak sebesar yang mereka kira.
 Perasaan dipahami dan dimengerti atau kindred spirit yang muncul dalam hubungan cinta akan membuat pelakunya merasakan perasaan sejahtera. Mereka percaya pasangannya memberikan perhatian yang sama, mengerti mereka dan berbagi pengalaman dengan mereka. Biasanya mereka merasa memiliki kesamaan yang besar meski sesungguhnya mungkin kesamaan-kesamaan yang ada tidak sebesar yang mereka kira.
3. Mendapatkan hubungan cinta ideal
Seperti apa hubungan cinta yang Anda idealkan? Jika Anda mengidealkan hubungan cinta yang penuh hasrat dan bergelora, dan Anda mendapatkannya, maka tentu saja Anda akan puas. Semakin jauh dari ideal, maka kepuasan juga semakin menurun.
 Seperti apa hubungan cinta yang Anda idealkan? Jika Anda mengidealkan hubungan cinta yang penuh hasrat dan bergelora, dan Anda mendapatkannya, maka tentu saja Anda akan puas. Semakin jauh dari ideal, maka kepuasan juga semakin menurun.
4. Strategi memecahkan masalah yang sama
Masalah adalah keniscayaan dalam hubungan cinta. Wajar saja, sebab mempersatukan dua orang yang berbeda. Jadi, yang terpenting adalah bagaimana menangani masalah. Pasangan yang menyelesaikan konflik dengan cara yang sama, maka akan muncul kepuasan pada mereka. Secara bersama menyelesaikan masalah dengan cara memperbaiki masalah secara langsung, akan sama memuaskannya dengan mereka yang sama-sama menyelesaikan masalah dengan cara melakukan penyesuaian emosional.
 Masalah adalah keniscayaan dalam hubungan cinta. Wajar saja, sebab mempersatukan dua orang yang berbeda. Jadi, yang terpenting adalah bagaimana menangani masalah. Pasangan yang menyelesaikan konflik dengan cara yang sama, maka akan muncul kepuasan pada mereka. Secara bersama menyelesaikan masalah dengan cara memperbaiki masalah secara langsung, akan sama memuaskannya dengan mereka yang sama-sama menyelesaikan masalah dengan cara melakukan penyesuaian emosional.
Konflik dalam cinta
 Anda pernah bertengkar dengan  pasangan Anda? Anda pernah memarahinya atau Anda dimarahinya? Hampir  semua pasangan pasti pernah mengalami konflik. Namun begitu, kebanyakan  konflik antar pasangan sebenarnya hanyalah hal-hal kecil belaka. Ibarat  kata, hanya kerikil yang menggelitik tapak kaki. Namun begitu,  kadangkala konflik membahayakan hubungan cinta.
 Terjadinya konflik cenderung  semakin banyak seiring interaksi yang semakin erat, semakin banyak waktu  yang dihabiskan bersama, dan semakin banyak kegiatan yang dilakukan  bersama. Jarang ada yang berkonflik pada saat mulai membangun hubungan  cinta. Justru setelah lama menjalin hubungan, konflik bisa sering  muncul. Anda mungkin pernah mendengar keluhan tentang pasangan yang  ketika pacaran tidak pernah bertengkar, tapi setelah menikah justru  sering bertengkar. Sebenarnya hal itu wajar karena semakin kerapnya  interaksi.
 Berdasarkan sumber penyebabnya,  konflik bisa dibedakan dalam 3 kelompok besar, yakni konflik yang  bersumber dari perilaku spesifik pasangan, dari norma peran, dan karena  disposisi pribadi. Sumber konflik karena perilaku spesifik pasangan  misalnya bertingkah jorok, asusila, membuat malu, kecanduan narkoba, dan  sebagainya. Termasuk di dalamnya adalah tidak mengikuti keinginan  pasangan.
 Konflik karena norma peran  berkait hal-hal di sekitar hak dan kewajiban pasangan yang terlibat.  Jenis sumber konflik itu misalnya karena ingkar janji, kurang  seimbangnya hubungan timbal balik (salah satu pihak merasa memiliki  tugas yang lebih banyak), dan melalaikan tugas yang disepakati bersama.  Affair atau selingkuh merupakan salah satu sumber konflik besar yang  berasal dari norma peran.
 Salah satu sumber konflik adalah  karena adanya disposisi pribadi. Seseorang berperilaku khas dalam  menanggapi perilaku pasangan. Mereka yang pemarah, akan selalu marah  untuk hal-hal sepele misalnya lambat mencuci piring. Mereka yang  berpikiran negatif akan selalu menilai negatif hal-hal yang dilakukan  pasangan. Misalnya hanya karena ada sms mengatakan ‘apa kabar’, langsung  dicemburui habis-habisan.











