MAAF,BLOG INI MASIH DALAM PERBAIKAN

Senin, 10 Januari 2011

“Dibunuh” Dua Kali Baru Mati

“Dibunuh” Dua Karu Mati, sebenarnya saya benar-benar tidak dengan kesadaran penuh saat melakukannya, ini reflek, tapi bagaimanapun tetap saja pembunuhan. Ya saat pertama saya melakukan ini sunggu benar-benar tidak ada rencana, tidak ada keinginan sebelumnya yang direncanakan tetapi itu berjalan secara tiba-tiba dan reflek.
Ketika pertama kali tangan ini mengayun dengan sangat cepat dan keras saya tidak ingat bagian mana yang menghantam tubuhnya, karena saya benar-benar tidak berniat untuk melakukannya maka sayapun saat itu tidak merasa bahwa itu adalah tindakan pembunuhan pertama. Tidak berapa lama secara tidak sadar penuh saya lihat dia masih berkelebat dan reflek ini berjalan untuk kedua kalinya. Sebenarnya kali ini tidak keras tetapi cukup membuat dia benar-benar terkapar dan saya yakin dia mati.
Saya merasa bersalah lalu lantas dengan sangat sadar dan sangat serius saya perhatikan ternyata dia benar-benar tidak bergerak sama sekali, ya dia kelihatannya benar-benar mati. Ada penyesalan memang kenapa saya melakukan ini, sebab jika dibandingkan secara prosentase antara dia dengan saya mungkin perbandingannya sangatlah kecil, ya sangat kecil sekali dia hanya berbobot gram sementara saya 60kg lebih dan menghantam kearahnya dengan reflek yang keras.
Saya sadar betapa perjuangannya untuk hidup dia harus mengorbankan nyawanya setiap saat ingin mencari makan sebagai sumber makanan untuk hidupnya, sungguh perjuangan yang sangat beresiko karena hampir selalu perjuangannya untuk mencari makan melibatkan dan mempertaruhkan nyawa.

Comments
0 Comments

0 komentar:

Posting Komentar

Informasi Pilihan Identitas Jika Berkomentar:

Google/Blogger : Khusus yang punya Account Blogger.
Wordpress : Blog degan account wordpress
Name/URL : Jika tidak punya account blogger namun punya alamat Blog atau Website.
Anonymous : Jika tidak ingin mempublikasikan profile anda.