VIVAnews - Ratusan suporter timnas Indonesia yang berasal dari sejumlah daerah masih terlihat berkumpul di Stasiun Senen, Jakarta Pusat, Kamis 30 Desember 2010.
Para suporter ini menunggu kereta yang akan membawa meraka pulang ke sejumlah daerah di Jawa Tengah dan Jawa Timur.
Mereka tampak berkerumun di sudut-sudut stasiun. Meski sebagian besar sudah tidak lagi memakai kostum merah-putih yang mencolok, namun beberapa suporter masih terlihat melekatkan atribut seperti syal dan topi.
"Meski lelah tapi tetap senang," ujar seorang suporter asal Solo bernama Tanto sambik duduk lesehan di pelataran stasiun.
Tanto mengaku datang ke Jakarta bersama delapan orang temannya dan memilih menginap di sekitar Senayan sebelum pulang siang ini, untuk menghindari kepadatan penumpang.
Mengenai hasil pertandingan semalam, mereka mengaku cukup menyesalkan permainan tim Indonesia yang dianggap mengecewakan.
"Semalam banyak peluang, seharusnya banyak dapat banyak gol, tapi sayang malah kebobolan duluan," ujar suporter lainnya bernama Kandi.
Namun, meski demikian para suporter mengaku cukup bangga dengan kemenangan yang diraih meski gagal mendapat gelar juara.
"Apapun hasilnya semalam, Garuda tetap di dada kami. Dan kami tidak kapok datang ke Jakarta untuk nonton langsung timnas bertanding," ujar Tamto.
Pasca pertandingan final leg kedua Piala Suzuki AFF antara timnas Indonesia melawan Malaysia tadi malam,Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK) dipenuhi sampah dan aroma pesing.
Sampah umumnya adalah plastik ataupun kemasan makanan dan minuman, tersebar di sekeliling stadion bahkan di luar pagar yang sempat dijadikan lokasi nonton bareng menggunakan layar lebar. Selain itu aroma pesing juga tercium di sekeliling stadion.
Diperkirakan lebih dari 90 ribu suporter memadati Gelora Bung Karno. Ribuan orang bahkan tidak dapat masuk dan terpaksa menyaksikan pertadingan melalui layar lebar. Meski sempat terjadi kericuhan kecil, secara keseluruhan ajang final AFF ini berakhir dengan damai.
0 Comments
